IMPLEMENTASI
TQM TERHADAP UKM DI INDONESIA
Bab
I
Pendahuluan
Latar
Belakang
Selama 1990-an,
munculnya globalisasi dan persaingan pasar telah membuat perlu bagi UKM untuk
meningkatkan efektivitas mereka. Ini lingkungan baru dan menantang telah memotivasi
banyak manajemen senior di bidang manufaktur UKM untuk mengevaluasi kembali
strategi kompetitif dan praktek manajemen dengan tujuan meningkatkan kinerja
organisasi di bidang kualitas.
Ketatnya persaingan
ekonomi dunia menuntut kepiawaian manajemen dalam mengantisipasi setiap
perubahan yang terjadi. Dalam pasar global, lingkup persaingan telah bergeser.
Pasar domestik menjadi termasuk dalam bagian dari pasar dunia, dengan demikian
makin banyak perusahaan yang berusaha menguasai resource untuk kemudian
menguasai pasar domestik. Dalam kondisi yang seperti ini, hanya produk dan jasa
yang berkualitas dan tepat waktu yang akan memenangkan persaingan dan
mempertahankan posisi di pasar. TQM adalah filosofi manajemen yang
mengintegrasikan strategi, praktik manajemen dan hasil organisasi untuk
menciptakan organisasi berkualitas yang terus menerus meningkatkan dan
mempertahankan kinerja.
Pada tahun 1945, di
Jepang Juran membantu pimpinan Jepang di dalam menstrukturisasi industri
sehingga mampu mengekspor produk ke pasar dunia. Ia membantu Jepang untuk
mempraktekkan konsep mutu dan alat-alat yang dirancang untuk pabrik ke dalam
suatu seri konsep yang menjadi dasar bagi suatu “management process” yang
terpadu. Juran mendemonstrasikan tiga proses manajerial untuk mengelola
keuangan suatu organisasi yang dikenal dengan trilogy juran yaitu, finance planning, financial control,
financial improvement. Adapun Rincian
Trilogy itu sebagai berikut :
•
Quality planning, suatu proses yang
mengidentifikasi pelanggan dan proses yang akan menyampaikan produk dan jasa
dengan karakteristik yang tepat dan kemudian mentransfer pengetahuan ini ke
seluruh kaki tangan perusahaan guna memuaskan pelanggan.
•
Quality control, suatu proses dimana
produk benar-benar diperiksa dan dievaluasi, dibandingkan dengan
kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan para pelanggan. Persoalan yang telah
diketahui kemudian dipecahkan, misalnya mesin-mesin rusak segera diperbaiki.
•
Quality improvement, suatu proses dimana
mekanisme yang sudah mapan dipertahankan sehingga mutu dapat dicapai
berkelanjutan. Hal ini meliputi alokasi sumber-sumber, menugaskan orang-orang
untuk menyelesaikan proyek mutu, melatih para karyawan yang terlibat dalam
proyek mutu dan pada umumnya menetapkan suatu struktur permanen untuk mengejar mutu
dan mempertahankan apa yang telah dicapai sebelumnya.
Berdasarkan data yang
ada telah dibuktikan penerapan manajemen mutu terpadu telah berhasil dengan
baik di Jepang kalau dilaksanakan secara konsekuen, sehingga membuktikan produk
Jepang telah menbanjiri pasar, terutama di Amerika Serikat untuk produk mobil
dan elektronik, walaupun cikal bakal manajemen mutu berasal dari negara Paman
Sam tersebut.
Permasalahan
Bagaimanakah implementasi proses
manajemen mutu di Indonesia
untuk lebih lengkapnya silahkan klik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar