PERAN
TEKNOLOGI INFORMASI DALAM BISNIS ONLINE
(Studi Kasus Tokobagus.Com)
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan teknologi
semakin hari semakin pesat, termasuk di dalamnya perkembangan teknologi
digital. Perkembangan teknologi digital di dalam kehidupan manusia memberikan
dampak signifikan di dalam berbagai lini kehidupan. Banyak manfaat yang
diperoleh manusia akibat perkembangan teknologi digital sekarang ini. Hal ini
sesuai dengan penciptaan teknologi yang bertujuan untuk membantu manusia di dalam
menjalankan kehidupannya dan mempermudah manusia di dalam banyak hal. Akan
tetapi, perkembangan teknologi digital ini pun tidak luput dari berbagai
permasalahan yang ditimbulkannya. Hal ini akan seperti dua sisi mata uang pada
keping yang sama. Perkembangan teknologi apa pun akan selalu menimbulkan
keuntungan dan masalah sekaligus.( Sulistyaningtyas,2012)
Perkembangan gaya hidup
digital kini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari bagi warga dunia
termasuk juga di indonesia. Munculnya masyarakat informasi ditandai dengan
pemanfaatan internet yang semakin meluas dalam berbagai aktivitas kehidupan
manusia. Hal ini telah menempatkan informasi sebagai komoditi ekonomi yang
sangat penting dan menguntungkan. Teknologi informasi mempunyai pengaruh besar
dalam kehidupan masyarakat.(Amali,2003)
Orang bisa mengirimkan
dan menerima berkas melalui email yang dikirim dari perangkat teknologi seperti
komputer, laptop, netbook, PDA, atau Tab. Orang kini tidak perlu menghabiskan
banyak waktu dan tenaga. Begitu juga dengan berbagai kebutuhan lain. Orang
dapat memenuhi kebutuhan seperti berbelanja, membayar tagihan rekening listrik,
tagihan telepon, mentransfer uang, dan seterusnya hanya melalui perangkat
seperti laptop, telepon genggam, tablet, atau iPad.( Sulistyaningtyas,2012)
Kemajuan di bidang
teknologi, komputer, dan telekomunikasi mendukung perkembangan teknologi
internet. Dengan internet pelaku bisnis tidak lagi mengalami kesulitan dalam
memperoleh informasi apapun, untuk menunjang aktivitas bisnisnya, bahkan
sekarang cenderung dapat diperoleh berbagai macam informasi, sehingga informasi
harus disaring untuk mendapatkan informasi yang tepat dan relevan. Hal tersebut
mengubah abad informasi menjadi abad internet.
Online shop sekarang
ini muncul sebagai aplikasi populer dalam e-commerce, yang digunakan oleh
beberapa jenis bisnis dengan tujuan yang berbeda. Melalui online shop pembelian
dapat dilakukan tanpa terbatas oleh tempat. Perkembangan bisnis online shop
juga dapat dikatakan cukup pesat. Sistem yang digunakan dalam bisnis ini adalah
transaksi online dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.
Pertumbuhan penggunaan
internet telah membuat internet menjadi salah satu media yang efektif bagi
perusahaan maupun perorangan untuk memperkenalkan dan menjual barang atau jasa
kepada konsumen dari seluruh dunia. E-commerce merupakan suatu model Bisnis
Online modern yang meniadakan transaksi sebagaimana dalam bisnis yang
konvensional yang mewajibkan kehadiran para pihak dan kertas-kertas sebagai
dokumen yang harus dilengkapi. Model bisnis ini lebih bersifat non-face dan
non-sign.
Bisnis Online adalah
Bisnis yang dijalankan melalui Internet. Siapapun bisa menjalankan bisnis
online asalkan punya koneksi internet yang memadai. Internet telah digunakan
oleh ratusan juta orang tiap harinya dari berbagai belahan dunia. Ini adalah
pasar yang terbuka, tanpa birokrasi berbelit-belit dan murah.
Tokobagus merupakan
salah satu situs jual beli & iklan gratis terbesar di Indonesia. Dengan
lebih dari 1.8 juta member dan terus bertambah, Tokobagus telah dipercaya oleh
ribuan individu & perusahaan yang ingin produknya dikenal secara luas di
internet, dan tentu saja untuk meningkatkan hasil.
Tokobagus diluncurkan
pada April 2005, dengan media promosi melalui stasiun TV lokal, radio, majalah
dan pembagian stiker, dan setelah itu terus tumbuh “under the radar”. Tokobagus
tidak menganut sistem “release it and forget it”, melainkan terus melakukan
perbaikan demi meningkatkan kepuasan member pada khususnya dan pengguna pada
umumnya. Di belakang Tokobagus.com adalah PT Tokobagus, berkantor pusat di
Denpasar, Bali.
Permasalahan
Bagaimanakah implementasi perkembangan
TI dalam bisnis online sekarang ini?
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1. Teknologi Informasi
Pada awal sejarah, manusia bertukar
informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi, bahasa memungkinkan
seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain, tetapi itu tidak
bertahan lama karena setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di
tangan penerima informasi akan dilupakan dan tidak bisa di simpan. Era saat ini
teknologi informasi sudah semakin canggih dan tidak ada batasannya lagi. Apa
yang dimaksud dengan teknologi informasi. Williams/Sawyer (2007): Teknologi
Informasi adalah istilah umum untuk menjelaskan teknologi apapun yang membantu
manusia dalam membuat, mengubah, memyimpan, mengkomunikasikan dan/atau
menyebarkan informasi.
Teknologi komunikasi atau
teknologi telekomunikasi terdiri dari sistem dan peralatan elektromagnetis untuk
berkomunikasi pada jarak jauh. Misalnya telepon, radio, televisi, dan TV kabel. Dengan adanya gabungan antara teknologi komputer dan
teknologi tekekomunikasi dapat membuat orang
“go online” di Internet. Online
berarti penggunaan komputer atau peralatan informasi yang dihubungkan lewat sebuah jaringan untuk mengakses
informasi dan jasa dari peralatan
informasi atau komputer lain.
E-commerce
Laudon dan
Traver (2002) dalam Asing-Cashman et al. (2004)
mendefinisikan E-commerce sebagai
transaksi komersial antara dan antar organisasi dan individual yang dilakukan
secara digital. Schneider (2002) masih
dalam Asing-Cashman et al. (2004) mendefinisikan E-commerce sebagai aktivitas bisnis yang dilakukan dengan menggunakan
teknologi transmisi data elektronik
seperti yang digunakan di Internet dan World Wide Web untuk
menerapkan atau meningkatkan
proses bisnis.
Baum (1999)
dalam Onno W. Purbo dan Aang Arif Wahyudi (2001) memberi definisi sebagai berikut “E-commerce is a dynamic set of technologies,
applications, and business process that link enterprises, consumers, and communities through
electronic transactions and the electronic exchange of goods, services, and
information” (pp.36-44). Jadi, E-commerce merupakan
satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui
transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan, dan informasi yang dilakukan secara
elektronik. Pengertian inilah yang digunakan
dalam penelitian ini.
Perilaku
Konsumen
Definisi perilaku
konsumen banyak dikemukakan oleh para ahli Ekonomi. Schiffman dan Kanuk (1994:
7) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai berikut: "the behavior that consumers display in searcing for, purchasing,
using, evaluating and dispoting of products and servives that they expect will
satisfy their needs". Sedangkan Engel, Blackwell dan Miniard (1993: 4)
memberikan definisi perilaku konsumen sebagai "those activities directly
involved in obtaining, consuming, and disposing of products and services,
including the decision processes that precede and follow these action".
Sementara itu, Loudon dan Della-Bitta (1984: 6) mengemukakan definisi perilaku
konsumen sebagai ”decision process and
physical activity individuals engage in when evaluating, acquiring, using or
disposing of goods and services”.
Berdasarkan beberapa
definisi yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku
konsumen adalah semua kegiatan, tindakan serta proses psikologis yang mendorong
tindakan tersebut dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan
menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan
menyusuli tindakan tersebut.
Gaya
Hidup
Chaney (2002)
menyatakan bahwa gaya hidup adalah gaya, tata cara, atau cara menggunakan
barang, tempat dan waktu, khas kelompok masyarakat tertentu. Gaya hidup
memiliki ciri-ciri, yaitu gaya hidup sebagai sebuah “pola‟, adalah sesuatu yang
dilakukan atau tampil secara berulang-ulang, mempunyai massa (atau
pengikut) sehingga tidak ada gaya hidup yang bersifat personal, dan mempunyai
daur hidup (life-cycle). Dengan demikian, ada masa kelahiran, tumbuh, puncak,
surut, dan mati .
Gaya hidup adalah
bagian dari budaya konsumen. Gaya hidup adalah sebuah konstruksi sosial-ekonomi
dalam sistem pasar tertentu. Komoditas sebagai 'wadah' aspirasi, mimpi, dan fantasi.
Komoditas tersebut menjadi objek gairah, sumber kekhasan potensi, pembaharuan
konstan (Chaney, 2002). Gaya hidup akan sel alu dikonstruksi secara
sosial-ekonomi di dalam pasar. Orangorang akan selalu dibuai di dalam mimpi -
mimpi dan mimpi-mimpi akan secara terusmenerus diciptakan. Ketika orang
berhasil memenuhi sebuah keinginan, akan muncul ribuan keinginan yang lain dan
seterusnya.
BAB
III
PEMBAHASAN
“Pengguna internet di
seluruh dunia berkisar 200 juta, 67 juta diantaranya berada di Amerika Serikat,
internet di Indonesia berlipat dua kali setiap 100 hari” (Rhenald, 2000). Dari
referensi tersebut penggunaan internet untuk aplikasi strategi bisnis di
Indonesia peluangnya cukup besar, tapi banyak orang tidak menyadari, karena
pemain bisnis di Indonesia masih banyak kalangan tua. Menurut Rhenald
"Pasar internet adalah pasar orang muda, bukan orang tua." Dugaan
Rhenald berdasarkan amatan saja "Pengguna internet di Indonesia sekitar
70% berusia 20-an, sekitar 25% usia 30-42- an, sisanya usia di atas itu.
Sedangkan pemain-pemain utama bisnis berusia 45-an ke atas. Mereka adalah
generasi yang terlambat bersentuhan dengan internet, bahkan dengan komputerpun
mereka terlambat" (Rhenald: 1999:23). Untuk memperkuat amatan Rhenald
dapat dilihat pada Gambar 1, 91% pengguna internet berpendidikan SLA ke atas
dengan persentase pengguna SLA yang terbanyak, yaitu: 46%.( Yuliana,2000)
Perkembangan teknologi
komputer dan telekomunikasi telah berhasil menciptakan infrastruktur informasi
baru yang dikenal dengan istilah internet. Infrastruktur ini meliputi
serangkaian jaringan elektronik yang bermanfaat dalam memfasilitasi transfer
informasi dan komunikasi interaktif, diantaranya jaringan telepon, jaringan
kabel (cable networks), jaringan selular, satelit, jaringan intra-komputer
korporasi dan bisnis. Dalam konteks bisnis, internet membawa dampak trans
pormasional yang menciptakan paradigma baru dalam berbisnis, berupa digital
marketing atau internet marketing (cyber marketing, electronic marketing).
Istilah internetisasi mengacu pada proses sebuah perusahaan terlibat dalam
aktivitas-aktivitas bisnis secara elektronik (e-commerce atau e-bisnis),
khususnya dengan memanfaatkan internet sebagai media, pasar, maupun
infrastruktur penunjang. Definisi e-commerce bisa ditinjau dari 5 perspektif :
online purchasing, digital communication, service, business process, dan
market-of-one perspectives.
Perspektif Definisi E-Commerce
Penerapan
e-Commerce
Aplikasi e-Commerce
ditopang oleh berbagai infrastruktur sedangkan implementasinya tidak lepas dari
4 wilayah utama yaitu manusia, kebijakan public, standard dan protokoler
teknis, serta organisasi lain. Manajemen e-Commerce-lah yang akan
mengkoordinasikan aplikasi, infrastruktur dan pilar-pilarnya. Pilar orang
terdiri dari pembeli, penjual, perantara, jasa, orang, system informasi dan
manajemen. Pilar kebijakan publik meliputi pajak, hokum dan isu privasi. Pilar
standar teknis mencakup dokumen, keamanan dan protocol jaringan dan system
pembayaran. Sedangkan pilar organisasi adalah partner, pesaing, asosiasi dan
pelayanan pemerintah.
Pada abad internet, EC
bukan hanya sekedar digunakan untuk membeli dan menjual produk secara Online.
EC mengubah proses pengembangan, pemasaran interaktif, penjualan, pemesanan,
pengiriman, pelayanan, dan pembayaran produk dan jasa yang dibeli lewat
internet secara on-line, juga komunikasi global konsumen secara virtual,
menunjang jaringan rekan bisnis sedunia. Sistem EC bertumpu pada resources
internet dan jaringan komputer lain untuk menunjang setiap langkah dalam proses
tersebut di atas.
Teknologi informasi,
telekomunikasi, dan internet adalah teknologi yang dibutuhkan oleh EC. Tabel 2
adalah garis bersar arsitektur teknologi pelayanan EC. Pada kerangka ini
aplikasi EC meliputi 6 lapisan pelayanan teknologi informasi: application
service, brokerage dan manajemen data, interface services, secure messaging,
middleware services, dan network infrastructure. Arsitek tersebut untuk menekankan
lingkup pelayanan yang harus disediakan dalam mendukung sistem EC perusahaan.
Menerapkan pelayanan EC sebelumnya sulit sekali, dengan adanya internet dan
World Wide Web kesulitan tersebut dapat diatasi.
Tabel 2
Sumber: Kalakota (1996:218)
Peran
Teknologi informasi dalam Bisnis Online
Teknologi informasi,
telekomunikasi dan Internet adalah teknologi yang dibutuhkan oleh E-commerce
(Yuliana, 2000). Secara umum, E-commerce dapat diklasifikasikan menjadi 2
jenis, yaitu Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C) (Onno W.
Purbo dan Aang Arif Wahyudi, 2001).
B2B merupakan sistem komunikasi bisnis
online antar pelaku bisnis. Pada umumnya Business to Business commerce
menggunakan mekanisme EDI (Electronic Data Interchange) yang sudah ada sejak
lama. Karakteristik Business to Business commerce adalah:
1.
Trading partners yang sudah saling
mengetahui dan antara mereka sudah terjalin hubungan yang berlangsung cukup
lama. Pertukaran informasi hanya berlangsung di antara mereka dan karena sudah
sangat mengenal, maka pertukaran informasi tersebut dilakukan atas dasar
kebutuhan dan kepercayaan.
2.
Pertukaran data dilakukan secara
berulang-ulang dan berkala dengan format data yang telah disepakati. Jadi
service yang digunakan antar kedua sistem tersebut sama dan menggunakan standar
yang sama pula.
3.
Salah satu pelaku tidak harus menunggu
partner mereka lainnya untuk mengirimkan data.
4.
Model yang umum digunakan adalah
peer-to-peer, dimana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua
pelaku bisnis (Onno W. Purbo dan Aang Arif Wahyudi, 2001).
Business-to-Consumer adalah
aplikasi E-commerce untuk perusahaan dengan konsumennya (Yuliana, 2000). Business
to Consumer menggunakan banyak cara untuk melakukan pendekatan dengan pihak
konsumen, antara lain adalah dengan mekanisme toko online (electronic shopping
mall) atau bisa juga dengan menggunakan konsep portal. Electronic shopping mall
memanfaatkan website untuk menjajakan produk dan jasa pelayanan. Para penjual
menyediakan semacam storefront yang berisikan katalog produk dan pelayanan yang
diberikan. Dan para pembeli bisa melihat-lihat barang apa saja yang akan dia
beli. Konsep portal agak sedikit berbeda dengan konsep toko online. Konsep
portal menyediakan berbagai macam pelayanan di dalam websitenya, baik itu
sistem belanja online, fasilitas email gratis, search engine, berita, ramalan
bintang, dan sebagainya (Onno W. Purbo dan Aang Arif Wahyudi, 2001).
Karakteristik Business to Consumer commerce adalah sebagai berikut:
1.
Terbuka untuk umum, dimana informasi
disebarkan secara umum pula.
2.
Service yang dilakukan juga bersifat
umum, sehingga mekanismenya dapat digunakan oleh orang banyak.
3.
Service yang diberikan adalah
berdasarkan permintaan. Konsumen berinisiatif sedangkan produsen harus siap
memberikan respon terhadap inisiatif konsumen tersebut.
4.
Sering dilakukan sistem pendekatan
client-server, dimana konsumen di pihak client menggunakan sistem yang minimal
(berbasis web) dan penyedia barang/jasa (business procedure) berada pada pihak
server (Onno W. Purbo dan Aang Arif Wahyudi, 2001).
Menurut Parasuraman
dkk., (2005) pada metode pengukuran e- service quality pada pengukuran website
layanan online ( misal website jual - beli ). Ada sebelas dimensi kualitas
layanan online, yaitu :
1.
Kehandalan (reliability) : mengoreksi fungsi teknikal dari situs dan keakuratan
dari layanan yang di janjikan ( memiliki persediaan item, penyerahan terhadap
apa yang di pesan, penyerahan seperti yang dijanjikan), tagihan dan informasi
produk.
2.
Ketanggapan (responsiveness) : respon yang cepat dan kemampuan untuk membantu
jika terdapat masalah atau pertanyaan.
3.
Akses (access) : kemampuan untuk menemukan situs secara cepat dan untuk
mendapatkan lokasi perusahaan ketika dibutuhkan.
4.
Fleksibilitas (flexibility) : pilihan dalam cara membayar, mengirimkan, membeli,
mencari, dan megembalikan item.
5.
Kemudahan navigasi (ease of navigation) : situs mengandung fungsi yang dapat membantu
pelanggan dalam menemukan apa yang dibutuhkan tanpa mengalami kesulitan, yaitu
fungsi pencarian yang baik dan mengijinkan pelanggan untuk melakukan manuver
secara mudah dan cepat berbalik dan maju melalui halaman-halaman situs
6.
Efesiensi (efficiency) : Situs mudah digunakan, terstruktur baik dan berisi
informasi minimum yang dibutuhkan pelanggan sebagai masukan.
7.
Jaminan atau kepercayaan (assurance/trust) : keyakinan dari
pelanggan melakukan persetujuan dengan situs dan berdasarkan reputasi dari
situs tersebut dan terhadap produk atau jasa yang di jual haruslah jelas dimana
informasi yang di presentasikan adalah benar.
8.
Keamanan atau privasi (security/privacy) : tingkat dimana
pelanggan percaya bahwa situs tersebut aman dari gangguan dan perlindungan
terhadap informasi pribadi.
9.
Pengetahuan harga (price knowledge) : tingkat dimana pelanggan dapat menentukan harga
pengiriman, harga total dan harga komparatif selama proses berbelanja.
10.
Estetika situs (site aesthetics) : tampilan dari situs.
11.
Kustomisasi atau Personalisasi (Customization/personalization) :
Seberapa besar dan dan sebagaimana mudahnya situs dapat dikhususkan secara
individual prioritas pelanggan, sejarah dan cara dalam berbelanja.
Keuntungan
Berbisnis Lewat Internet
“The internet provides a synthesis of
computing and communication capabilities that adds value to every part of the
business cycle” (Cronin,1995). Keuntungan yang diperoleh dari
berbisnis lewat internet dapat dilihat pada Gambar 5, merupakan kesimpulan
yang diperoleh bisnis lewat internet dari 100 perusahaan pengguna internet
peringkat tertinggi. Dari Gambar 1 juga dapat dilihat persentase tertinggi
adalah penghematan biaya (35%), karena aplikasi yang diterapkan pada
teknologi internet lebih murah untuk dikembangkan, dioperasikan, dan
dirawat, jika dibandingkan dengan sistem tradisional. Contoh: American
Airlines menghemat biaya konsumen support, setelah pembuatan situs Web
dibandingkan biaya telepon (Gow, 1997).
Gambar 1
Keuntungan Yang Diperoleh Perusahaan Yang
Menggunakan Aplikasi Internet
Tujuan perusahaan
membangun situs komersial pada World Wide Web adalah:
a. Menarik konsumen baru melalui pemasaran dan periklanan Web.
b. Memperbaiki pelayanan konsumen yang sudah ada melalui
fungsi pelayanan dan dukungan Web konsumen.
c. Mengembangkan saluran pemasaran dan distribusi
berdasarkan Web yang baru untuk produk yang sudah ada.
d. Mengembangkan informasi baru dari produk yang dapat diakses
lewat Web.
Kelebihan-kelebihan dalam Bisnis
online diantaranya:
BISNIS
ONLINE Tokobagus.com
Dalam banyak kasus,
sebuah BISNIS ONLINE bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk
saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat
waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan
infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang
termasuk:
•
Menyediakan harga kompetitif.
•
Menyediakan jasa pembelian yang tanggap,
cepat, dan ramah.
•
Menyediakan informasi barang dan jasa
yang lengkap dan jelas.
•
Menyediakan banyak bonus seperti kupon,
penawaran istimewa, dan diskon.
•
Memberikan perhatian khusus seperti
usulan pembelian.
•
Menyediakan rasa komunitas untuk
berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
•
Mempermudah kegiatan perdagangan.
BAB
IV
KESIMPULAN
Teknologi digital
diciptakan dengan tujuan untuk membantu pekerjaan supaya bisa dilakukan secara
efisien, hemat waktu, dan sumber daya. Akan tetapi, di dalam perkembangannya,
teknologi digital menciptakan kebiasaaan, sikap, cara pandang, mental, dan
budaya masyarakat. Terjadi perubahan besar-besaran di dalam berbagai aspek
kehidupan.
Peluang usaha semakin banyak dan
bertambah setiap hari. Bisnisonline merupakan salah satu alternatif
bisnis yang menarik dalam era saat ini dimana perkembangan teknologi sangat
pesat. Saat kita paham dan menguasai ilmu bisnis online, kita bisa
jualan apa saja dan kemana saja. Definisi bisnis online seringkali
di asumsikan oleh internet marketer bahwa semua bisnis yang
dilakukan secara online dengan menggunakan mediainternet sebagai
media pemasaran produk dan jasa.
Dalam bukunya Net Gain:
Expanding Markets Through Virtual Communities, yang dipublikasikan oleh Harvard
Business School Press, Hagel dan Armstrong berargumen bahwa daripada melawan
trend yang ada, perusahaan yang pandai akan membantu terbentuknya virtual
community ini dan menggunakannya untuk mencapai pelanggannya.
Business-to-Consumer
Commerce adalah aplikasi EC untuk perusahaan dengan konsumennya, contoh:
penjualan eceran pada World Wide Web. Strategi yang harus diperhatikan dalam
Business-to-Consumer Commerce adalah menarik minat konsumen dan menjaga
loyalitas konsumen. Tip agar Business-to-Consumer Commerce sukses adalah
menjaga kesederhanaan, memberi nilai tambah, memudahkan cara pembelian,
menunjukkan sertifikasi keamanan, menjaga privasi pelanggan, memberikan harga
terendah, memudahkan akses, memberi nomor bebas pulsa, usahakan tepat waktu,
memberi jawaban secepatnya, menggunakan penjawab otomatis, lakukan konfirmasi,
memberikan biaya pengiriman terendah, dan menyertakan garansi kepuasan.
Business-to-business Commerce adalah aplikasi EC untuk perusahaan dengan
perusahaan lainnya, contoh: situs pedagang partai.
Daftar
Pustaka
Kalakota, Ravi, and Andrew (1996).
Frontiers of Electronic Commerce.
Reading, MA:
Addison-Wesley.
Cronin, Mary (1996). Global Advantage on
the Internet. New York: Van
Nostrand Reinhold.
Kasali, Rhenald (September 1999).
“Peluang Pasar di Internet Sangat
Besar.” DotCOM. Hal:
23.
Chaney, David. 2002. Key Ideas
Lifestyle. Routledge. Ewen, Stuart. 1990.
V. Zeithaml, A. Parasuraman, and L.
Berry, Delivering Quality Service:
balancing
customer perceptions and expectations, The Free Press, New York, 1990.
Onno W Purbo dan Aang Arif Wahyudi
(2001), “Mengenal eCommerce”, PT.
Elex Media Komputindo,
Jakarta.
Asing-Cashman, Joyce Georgina; Obit, Joe
Henry; Bolongkikit, Jetol dan
Geoffrey
Harvey Tanakinjal (2004), “An Exploratory Research of the Usage Level of
E-commerce among Small and Medium Enterprises (SMEs) in the West Coast of
Sabah, Malaysia”, http://www.handels.gu.se/ifsam/Streams/etmisy/175final.pdf.
Titof,Peningkatan Peran Teknologi Informasi
Dan Komunikasi Dalam
Pengelolaan Kawasan
Industri Dan Logistik
Cronin, Mary. Global Advantage on the
Internet. New York: Van Nostrand
Reinhold. 1996
Grow, Kathleen. “Risk vs. Opportunity.”
Computerworld. 1997.
O’Brien, James A. Management Information
System: Managing
Information
Technology in the Internetworhed Enterprise, Fourth Edition, United States:
Irwin Mc.Braw-Hill. 1999.
Loudon, David L. dan Della-Bitta, Albert
J., Consumer Behavior: Concept
And Applications , The
United State of America: McGraw Hill Inc, 1984.
Schiffman, Leon G dan Kanuk, Leslie
Lazar, Consumer Behavior, New
Jersey: Prentice Hall,
1994.
Sulaiman, Ainin; Mohezar, Suhana; dan
Rasheed, Ahmad “A Trust Model for
E-Commerce
in Pakistan: An Empirical Research”, Asian Journal of Information Technology,
2007.
Sulistyaningtyas,2012,Perubahan Cara
Pandang Dan Sikap Masyarakat Kota
Bandung Akibat Pengaruh
Gaya Hidup Digital
|
Kami menerima order jasa translate Indonesia, Inggris, Jerman , Belanda dan Mandarin untuk tugas, makalah, proposal, tesis, skripsi, jurnal, dokumen dengan harga terjangkau Dikerjakan oleh tim ahli yang sudah berpengalaman lebih dari 12 tahun Jika anda membutuhkan jasa kami bisa hubungi kami di 0821 2230 7021 atau via email ke translatemurah10@gmail.com Terima kasih
Minggu, 28 Juli 2013
jurnal msdm pengaruh insentif dan program kesejahteraan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
شركة تنظيف سجاد بالدمام
BalasHapusشركة تنظيف مجالس بالدمام