Minggu, 28 Juli 2013

jurnal msdm pengaruh insentif dan program kesejahteraan





PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM BISNIS ONLINE
(Studi Kasus Tokobagus.Com)

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi semakin hari semakin pesat, termasuk di dalamnya perkembangan teknologi digital. Perkembangan teknologi digital di dalam kehidupan manusia memberikan dampak signifikan di dalam berbagai lini kehidupan. Banyak manfaat yang diperoleh manusia akibat perkembangan teknologi digital sekarang ini. Hal ini sesuai dengan penciptaan teknologi yang bertujuan untuk membantu manusia di dalam menjalankan kehidupannya dan mempermudah manusia di dalam banyak hal. Akan tetapi, perkembangan teknologi digital ini pun tidak luput dari berbagai permasalahan yang ditimbulkannya. Hal ini akan seperti dua sisi mata uang pada keping yang sama. Perkembangan teknologi apa pun akan selalu menimbulkan keuntungan dan masalah sekaligus.( Sulistyaningtyas,2012)
Perkembangan gaya hidup digital kini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari bagi warga dunia termasuk juga di indonesia. Munculnya masyarakat informasi ditandai dengan pemanfaatan internet yang semakin meluas dalam berbagai aktivitas kehidupan manusia. Hal ini telah menempatkan informasi sebagai komoditi ekonomi yang sangat penting dan menguntungkan. Teknologi informasi mempunyai pengaruh besar dalam kehidupan masyarakat.(Amali,2003)
Orang bisa mengirimkan dan menerima berkas melalui email yang dikirim dari perangkat teknologi seperti komputer, laptop, netbook, PDA, atau Tab. Orang kini tidak perlu menghabiskan banyak waktu dan tenaga. Begitu juga dengan berbagai kebutuhan lain. Orang dapat memenuhi kebutuhan seperti berbelanja, membayar tagihan rekening listrik, tagihan telepon, mentransfer uang, dan seterusnya hanya melalui perangkat seperti laptop, telepon genggam, tablet, atau iPad.( Sulistyaningtyas,2012)

Kemajuan di bidang teknologi, komputer, dan telekomunikasi mendukung perkembangan teknologi internet. Dengan internet pelaku bisnis tidak lagi mengalami kesulitan dalam memperoleh informasi apapun, untuk menunjang aktivitas bisnisnya, bahkan sekarang cenderung dapat diperoleh berbagai macam informasi, sehingga informasi harus disaring untuk mendapatkan informasi yang tepat dan relevan. Hal tersebut mengubah abad informasi menjadi abad internet.
Online shop sekarang ini muncul sebagai aplikasi populer dalam e-commerce, yang digunakan oleh beberapa jenis bisnis dengan tujuan yang berbeda. Melalui online shop pembelian dapat dilakukan tanpa terbatas oleh tempat. Perkembangan bisnis online shop juga dapat dikatakan cukup pesat. Sistem yang digunakan dalam bisnis ini adalah transaksi online dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.
Pertumbuhan penggunaan internet telah membuat internet menjadi salah satu media yang efektif bagi perusahaan maupun perorangan untuk memperkenalkan dan menjual barang atau jasa kepada konsumen dari seluruh dunia. E-commerce merupakan suatu model Bisnis Online modern yang meniadakan transaksi sebagaimana dalam bisnis yang konvensional yang mewajibkan kehadiran para pihak dan kertas-kertas sebagai dokumen yang harus dilengkapi. Model bisnis ini lebih bersifat non-face dan non-sign.
Bisnis Online adalah Bisnis yang dijalankan melalui Internet. Siapapun bisa menjalankan bisnis online asalkan punya koneksi internet yang memadai. Internet telah digunakan oleh ratusan juta orang tiap harinya dari berbagai belahan dunia. Ini adalah pasar yang terbuka, tanpa birokrasi berbelit-belit dan murah.
Tokobagus merupakan salah satu situs jual beli & iklan gratis terbesar di Indonesia. Dengan lebih dari 1.8 juta member dan terus bertambah, Tokobagus telah dipercaya oleh ribuan individu & perusahaan yang ingin produknya dikenal secara luas di internet, dan tentu saja untuk meningkatkan hasil.
Tokobagus diluncurkan pada April 2005, dengan media promosi melalui stasiun TV lokal, radio, majalah dan pembagian stiker, dan setelah itu terus tumbuh “under the radar”. Tokobagus tidak menganut sistem “release it and forget it”, melainkan terus melakukan perbaikan demi meningkatkan kepuasan member pada khususnya dan pengguna pada umumnya. Di belakang Tokobagus.com adalah PT Tokobagus, berkantor pusat di Denpasar, Bali.

Permasalahan
Bagaimanakah implementasi perkembangan TI dalam bisnis online sekarang ini?



BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Teknologi Informasi
Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi, bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain, tetapi itu tidak bertahan lama karena setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan penerima informasi akan dilupakan dan tidak bisa di simpan. Era saat ini teknologi informasi sudah semakin canggih dan tidak ada batasannya lagi. Apa yang dimaksud dengan teknologi informasi. Williams/Sawyer (2007): Teknologi Informasi adalah istilah umum untuk menjelaskan teknologi apapun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, memyimpan, mengkomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi.
Teknologi komunikasi atau teknologi telekomunikasi terdiri dari sistem dan peralatan elektromagnetis untuk berkomunikasi pada jarak jauh. Misalnya telepon, radio, televisi, dan TV kabel. Dengan adanya gabungan antara teknologi komputer dan teknologi tekekomunikasi dapat membuat orang “go online” di Internet. Online berarti penggunaan komputer atau peralatan informasi yang dihubungkan lewat sebuah jaringan untuk mengakses informasi dan jasa dari peralatan informasi atau komputer lain.
E-commerce
Laudon dan Traver (2002) dalam Asing-Cashman et al. (2004) mendefinisikan E-commerce sebagai transaksi komersial antara dan antar organisasi dan individual yang dilakukan secara digital. Schneider (2002) masih dalam Asing-Cashman et al. (2004) mendefinisikan E-commerce sebagai aktivitas bisnis yang dilakukan dengan menggunakan teknologi transmisi data elektronik seperti yang digunakan di Internet dan World Wide Web untuk menerapkan atau meningkatkan proses bisnis.
Baum (1999) dalam Onno W. Purbo dan Aang Arif Wahyudi (2001) memberi definisi sebagai berikut “E-commerce is a dynamic set of technologies, applications, and business process that link enterprises, consumers, and communities through electronic transactions and the electronic exchange of goods, services, and information” (pp.36-44). Jadi, E-commerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik. Pengertian inilah yang digunakan dalam penelitian ini.
Perilaku Konsumen
Definisi perilaku konsumen banyak dikemukakan oleh para ahli Ekonomi. Schiffman dan Kanuk (1994: 7) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai berikut: "the behavior that consumers display in searcing for, purchasing, using, evaluating and dispoting of products and servives that they expect will satisfy their needs". Sedangkan Engel, Blackwell dan Miniard (1993: 4) memberikan definisi perilaku konsumen sebagai "those activities directly involved in obtaining, consuming, and disposing of products and services, including the decision processes that precede and follow these action". Sementara itu, Loudon dan Della-Bitta (1984: 6) mengemukakan definisi perilaku konsumen sebagai ”decision process and physical activity individuals engage in when evaluating, acquiring, using or disposing of goods and services”.

Berdasarkan beberapa definisi yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan tersebut.
Gaya Hidup
Chaney (2002) menyatakan bahwa gaya hidup adalah gaya, tata cara, atau cara menggunakan barang, tempat dan waktu, khas kelompok masyarakat tertentu. Gaya hidup memiliki ciri-ciri, yaitu gaya hidup sebagai sebuah “pola‟, adalah sesuatu yang dilakukan atau tampil      secara  berulang-ulang, mempunyai massa (atau pengikut) sehingga tidak ada gaya hidup yang bersifat personal, dan mempunyai daur hidup (life-cycle). Dengan demikian, ada masa kelahiran, tumbuh, puncak, surut, dan mati .
Gaya hidup adalah bagian dari budaya konsumen. Gaya hidup adalah sebuah konstruksi sosial-ekonomi dalam sistem pasar tertentu. Komoditas sebagai 'wadah' aspirasi, mimpi, dan fantasi. Komoditas tersebut menjadi objek gairah, sumber kekhasan potensi, pembaharuan konstan (Chaney, 2002). Gaya hidup akan sel alu dikonstruksi secara sosial-ekonomi di dalam pasar. Orangorang akan selalu dibuai di dalam mimpi - mimpi dan mimpi-mimpi akan secara terusmenerus diciptakan. Ketika orang berhasil memenuhi sebuah keinginan, akan muncul ribuan keinginan yang lain dan seterusnya.


BAB III
PEMBAHASAN

“Pengguna internet di seluruh dunia berkisar 200 juta, 67 juta diantaranya berada di Amerika Serikat, internet di Indonesia berlipat dua kali setiap 100 hari” (Rhenald, 2000). Dari referensi tersebut penggunaan internet untuk aplikasi strategi bisnis di Indonesia peluangnya cukup besar, tapi banyak orang tidak menyadari, karena pemain bisnis di Indonesia masih banyak kalangan tua. Menurut Rhenald "Pasar internet adalah pasar orang muda, bukan orang tua." Dugaan Rhenald berdasarkan amatan saja "Pengguna internet di Indonesia sekitar 70% berusia 20-an, sekitar 25% usia 30-42- an, sisanya usia di atas itu. Sedangkan pemain-pemain utama bisnis berusia 45-an ke atas. Mereka adalah generasi yang terlambat bersentuhan dengan internet, bahkan dengan komputerpun mereka terlambat" (Rhenald: 1999:23). Untuk memperkuat amatan Rhenald dapat dilihat pada Gambar 1, 91% pengguna internet berpendidikan SLA ke atas dengan persentase pengguna SLA yang terbanyak, yaitu: 46%.( Yuliana,2000)
Perkembangan teknologi komputer dan telekomunikasi telah berhasil menciptakan infrastruktur informasi baru yang dikenal dengan istilah internet. Infrastruktur ini meliputi serangkaian jaringan elektronik yang bermanfaat dalam memfasilitasi transfer informasi dan komunikasi interaktif, diantaranya jaringan telepon, jaringan kabel (cable networks), jaringan selular, satelit, jaringan intra-komputer korporasi dan bisnis. Dalam konteks bisnis, internet membawa dampak trans pormasional yang menciptakan paradigma baru dalam berbisnis, berupa digital marketing atau internet marketing (cyber marketing, electronic marketing). Istilah internetisasi mengacu pada proses sebuah perusahaan terlibat dalam aktivitas-aktivitas bisnis secara elektronik (e-commerce atau e-bisnis), khususnya dengan memanfaatkan internet sebagai media, pasar, maupun infrastruktur penunjang. Definisi e-commerce bisa ditinjau dari 5 perspektif : online purchasing, digital communication, service, business process, dan market-of-one perspectives.
Perspektif      Definisi E-Commerce
PERSPEKTIF
DEFINISI E-COMMERCE
1
Online       purchasing
perspective
Sistem yang memungkinkan pembelian dan penjualan produk dan informasi melalui internet dan jasa online lainnya
2
Digital
communication perspective
Sistem        yang                  memungkinkan           pengiriman
informasi           digital,          produk,           dan       jasa
pembayaran online.
3
Service perspective
Sistem        yang               memungkinkan         upaya
menekan biaya, menyempurnakan kualitas produk dan informasi instant terkini; dan meningkatkan kecepatan penyampaian jasa
4
Business          process
perspective
Sistem        yang                  memungkinkan            otomatisasi
transaksi bisnis dan aliran kerja.
5
Market        of        one
perspective
Sistem       yang               memungkinkan          proses
customization        produk    dan     jasa      untuk
diadaptasikan            pada    kebutuhan         dan
keinginan setiap pelanggan secara efisien


Penerapan e-Commerce
Aplikasi e-Commerce ditopang oleh berbagai infrastruktur sedangkan implementasinya tidak lepas dari 4 wilayah utama yaitu manusia, kebijakan public, standard dan protokoler teknis, serta organisasi lain. Manajemen e-Commerce-lah yang akan mengkoordinasikan aplikasi, infrastruktur dan pilar-pilarnya. Pilar orang terdiri dari pembeli, penjual, perantara, jasa, orang, system informasi dan manajemen. Pilar kebijakan publik meliputi pajak, hokum dan isu privasi. Pilar standar teknis mencakup dokumen, keamanan dan protocol jaringan dan system pembayaran. Sedangkan pilar organisasi adalah partner, pesaing, asosiasi dan pelayanan pemerintah.

Pada abad internet, EC bukan hanya sekedar digunakan untuk membeli dan menjual produk secara Online. EC mengubah proses pengembangan, pemasaran interaktif, penjualan, pemesanan, pengiriman, pelayanan, dan pembayaran produk dan jasa yang dibeli lewat internet secara on-line, juga komunikasi global konsumen secara virtual, menunjang jaringan rekan bisnis sedunia. Sistem EC bertumpu pada resources internet dan jaringan komputer lain untuk menunjang setiap langkah dalam proses tersebut di atas.
Teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet adalah teknologi yang dibutuhkan oleh EC. Tabel 2 adalah garis bersar arsitektur teknologi pelayanan EC. Pada kerangka ini aplikasi EC meliputi 6 lapisan pelayanan teknologi informasi: application service, brokerage dan manajemen data, interface services, secure messaging, middleware services, dan network infrastructure. Arsitek tersebut untuk menekankan lingkup pelayanan yang harus disediakan dalam mendukung sistem EC perusahaan. Menerapkan pelayanan EC sebelumnya sulit sekali, dengan adanya internet dan World Wide Web kesulitan tersebut dapat diatasi.
Tabel 2
EC Technology Services
Examples
Application services
Business-to-consumer

Business-to-business

Internal business processes
Brokerage and data management
Interactive order processing

Secure payment systems

Clearinghouses for virtual malls
Interface services
Interactive catalogs

Directory support functions

Software agents
Secure messaging
Secure hypertext transfer protocol

Encrypted E-mail and EDI

Remote programmning interfaces
Middleware services
Hypermedia document management

Web.legacy systems interface
Network infrastructure
The internet, intranet, and extranets

Client/server and other network

Sumber: Kalakota (1996:218)

Peran Teknologi informasi dalam Bisnis Online
Teknologi informasi, telekomunikasi dan Internet adalah teknologi yang dibutuhkan oleh E-commerce (Yuliana, 2000). Secara umum, E-commerce dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C) (Onno W. Purbo dan Aang Arif Wahyudi, 2001).
B2B merupakan sistem komunikasi bisnis online antar pelaku bisnis. Pada umumnya Business to Business commerce menggunakan mekanisme EDI (Electronic Data Interchange) yang sudah ada sejak lama. Karakteristik Business to Business commerce adalah:
1.               Trading partners yang sudah saling mengetahui dan antara mereka sudah terjalin hubungan yang berlangsung cukup lama. Pertukaran informasi hanya berlangsung di antara mereka dan karena sudah sangat mengenal, maka pertukaran informasi tersebut dilakukan atas dasar kebutuhan dan kepercayaan.
2.               Pertukaran data dilakukan secara berulang-ulang dan berkala dengan format data yang telah disepakati. Jadi service yang digunakan antar kedua sistem tersebut sama dan menggunakan standar yang sama pula.
3.               Salah satu pelaku tidak harus menunggu partner mereka lainnya untuk mengirimkan data.
4.               Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dimana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis (Onno W. Purbo dan Aang Arif Wahyudi, 2001).
Business-to-Consumer adalah aplikasi E-commerce untuk perusahaan dengan konsumennya (Yuliana, 2000). Business to Consumer menggunakan banyak cara untuk melakukan pendekatan dengan pihak konsumen, antara lain adalah dengan mekanisme toko online (electronic shopping mall) atau bisa juga dengan menggunakan konsep portal. Electronic shopping mall memanfaatkan website untuk menjajakan produk dan jasa pelayanan. Para penjual menyediakan semacam storefront yang berisikan katalog produk dan pelayanan yang diberikan. Dan para pembeli bisa melihat-lihat barang apa saja yang akan dia beli. Konsep portal agak sedikit berbeda dengan konsep toko online. Konsep portal menyediakan berbagai macam pelayanan di dalam websitenya, baik itu sistem belanja online, fasilitas email gratis, search engine, berita, ramalan bintang, dan sebagainya (Onno W. Purbo dan Aang Arif Wahyudi, 2001). Karakteristik Business to Consumer commerce adalah sebagai berikut:
1.        Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan secara umum pula.
2.        Service yang dilakukan juga bersifat umum, sehingga mekanismenya dapat digunakan oleh orang banyak.
3.        Service yang diberikan adalah berdasarkan permintaan. Konsumen berinisiatif sedangkan produsen harus siap memberikan respon terhadap inisiatif konsumen tersebut.
4.        Sering dilakukan sistem pendekatan client-server, dimana konsumen di pihak client menggunakan sistem yang minimal (berbasis web) dan penyedia barang/jasa (business procedure) berada pada pihak server (Onno W. Purbo dan Aang Arif Wahyudi, 2001).

Menurut Parasuraman dkk., (2005) pada metode pengukuran e- service quality pada pengukuran website layanan online ( misal website jual - beli ). Ada sebelas dimensi kualitas layanan online, yaitu :
1.               Kehandalan (reliability) : mengoreksi fungsi teknikal dari situs dan keakuratan dari layanan yang di janjikan ( memiliki persediaan item, penyerahan terhadap apa yang di pesan, penyerahan seperti yang dijanjikan), tagihan dan informasi produk.
2.               Ketanggapan (responsiveness) : respon yang cepat dan kemampuan untuk membantu jika terdapat masalah atau pertanyaan.
3.               Akses (access) : kemampuan untuk menemukan situs secara cepat dan untuk mendapatkan lokasi perusahaan ketika dibutuhkan.
4.               Fleksibilitas (flexibility) : pilihan dalam cara membayar, mengirimkan, membeli, mencari, dan megembalikan item.
5.               Kemudahan navigasi (ease of navigation) : situs mengandung fungsi yang dapat membantu pelanggan dalam menemukan apa yang dibutuhkan tanpa mengalami kesulitan, yaitu fungsi pencarian yang baik dan mengijinkan pelanggan untuk melakukan manuver secara mudah dan cepat berbalik dan maju melalui halaman-halaman situs
6.               Efesiensi (efficiency) : Situs mudah digunakan, terstruktur baik dan berisi informasi minimum yang dibutuhkan pelanggan sebagai masukan.
7.               Jaminan atau kepercayaan (assurance/trust) : keyakinan dari pelanggan melakukan persetujuan dengan situs dan berdasarkan reputasi dari situs tersebut dan terhadap produk atau jasa yang di jual haruslah jelas dimana informasi yang di presentasikan adalah benar.
8.               Keamanan atau privasi (security/privacy) : tingkat dimana pelanggan percaya bahwa situs tersebut aman dari gangguan dan perlindungan terhadap informasi pribadi.
9.               Pengetahuan harga (price knowledge) : tingkat dimana pelanggan dapat menentukan harga pengiriman, harga total dan harga komparatif selama proses berbelanja.
10.            Estetika situs (site aesthetics) : tampilan dari situs.
11.            Kustomisasi atau Personalisasi (Customization/personalization) : Seberapa besar dan dan sebagaimana mudahnya situs dapat dikhususkan secara individual prioritas pelanggan, sejarah dan cara dalam berbelanja.

Keuntungan Berbisnis Lewat Internet
The internet provides a synthesis of computing and communication capabilities that adds value to every part of the business cycle” (Cronin,1995). Keuntungan yang diperoleh dari berbisnis lewat internet dapat dilihat pada Gambar 5, merupakan kesimpulan yang diperoleh bisnis lewat internet dari 100 perusahaan pengguna internet peringkat tertinggi. Dari Gambar 1 juga dapat dilihat persentase tertinggi adalah penghematan biaya (35%), karena aplikasi yang diterapkan pada teknologi internet lebih murah untuk dikembangkan, dioperasikan, dan dirawat, jika dibandingkan dengan sistem tradisional. Contoh: American Airlines menghemat biaya konsumen support, setelah pembuatan situs Web dibandingkan biaya telepon (Gow, 1997).



Gambar 1
Keuntungan Yang Diperoleh Perusahaan Yang
Menggunakan Aplikasi Internet


Tujuan perusahaan membangun situs komersial pada World Wide Web adalah:
a.      Menarik konsumen baru melalui pemasaran dan periklanan Web.
b.     Memperbaiki pelayanan konsumen yang sudah ada melalui fungsi pelayanan dan dukungan Web konsumen.
c.      Mengembangkan saluran pemasaran dan distribusi berdasarkan Web yang baru untuk produk yang sudah ada.
d.     Mengembangkan informasi baru dari produk yang dapat diakses lewat Web.
Kelebihan-kelebihan dalam Bisnis online diantaranya:
  • Bisa dijalankan dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja
  • Bisa dimulai dengan modal awal yang cukup kecil
  • Bisnis lokal dengan potensi Internasional
  • Kemampuan yang diperlukan sepenuhnya bisa dipelajari tidak masalah apapun latar belakang anda
  • Potensi penghasilan sangat besar
  • Bisa dijalankan secara otomatis
  • Tidak ada pajak, pungutan dan pajak penghasilan
  • Bisa bekerja secara bebas tidak mengenal waktu dan tidak ada yang mengawasi selama barang yang diperjual-belikan memenuhi standar keamanan disetiap Negara.

BISNIS ONLINE Tokobagus.com
Dalam banyak kasus, sebuah BISNIS ONLINE bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:
        Menyediakan harga kompetitif.
        Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
        Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
        Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
        Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
        Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
        Mempermudah kegiatan perdagangan.




BAB IV
KESIMPULAN

Teknologi digital diciptakan dengan tujuan untuk membantu pekerjaan supaya bisa dilakukan secara efisien, hemat waktu, dan sumber daya. Akan tetapi, di dalam perkembangannya, teknologi digital menciptakan kebiasaaan, sikap, cara pandang, mental, dan budaya masyarakat. Terjadi perubahan besar-besaran di dalam berbagai aspek kehidupan.
Peluang usaha semakin banyak dan bertambah setiap hari. Bisnisonline merupakan salah satu alternatif bisnis yang menarik dalam era saat ini dimana perkembangan teknologi sangat pesat. Saat kita paham dan menguasai ilmu bisnis online, kita bisa jualan apa saja dan kemana saja. Definisi bisnis online seringkali di asumsikan oleh internet marketer bahwa semua bisnis yang dilakukan secara online dengan menggunakan mediainternet sebagai media pemasaran produk dan jasa.

Dalam bukunya Net Gain: Expanding Markets Through Virtual Communities, yang dipublikasikan oleh Harvard Business School Press, Hagel dan Armstrong berargumen bahwa daripada melawan trend yang ada, perusahaan yang pandai akan membantu terbentuknya virtual community ini dan menggunakannya untuk mencapai pelanggannya.
Business-to-Consumer Commerce adalah aplikasi EC untuk perusahaan dengan konsumennya, contoh: penjualan eceran pada World Wide Web. Strategi yang harus diperhatikan dalam Business-to-Consumer Commerce adalah menarik minat konsumen dan menjaga loyalitas konsumen. Tip agar Business-to-Consumer Commerce sukses adalah menjaga kesederhanaan, memberi nilai tambah, memudahkan cara pembelian, menunjukkan sertifikasi keamanan, menjaga privasi pelanggan, memberikan harga terendah, memudahkan akses, memberi nomor bebas pulsa, usahakan tepat waktu, memberi jawaban secepatnya, menggunakan penjawab otomatis, lakukan konfirmasi, memberikan biaya pengiriman terendah, dan menyertakan garansi kepuasan. Business-to-business Commerce adalah aplikasi EC untuk perusahaan dengan perusahaan lainnya, contoh: situs pedagang partai.



Daftar Pustaka

Kalakota, Ravi, and Andrew (1996). Frontiers of Electronic Commerce.
Reading, MA: Addison-Wesley.
Cronin, Mary (1996). Global Advantage on the Internet. New York: Van
Nostrand Reinhold.
Kasali, Rhenald (September 1999). “Peluang Pasar di Internet Sangat
Besar.” DotCOM. Hal: 23.
Chaney, David. 2002. Key Ideas Lifestyle. Routledge.         Ewen,  Stuart. 1990.
V. Zeithaml, A. Parasuraman, and L. Berry, Delivering Quality Service:
balancing customer perceptions and expectations, The Free Press, New York, 1990.
Onno W Purbo dan Aang Arif Wahyudi (2001), “Mengenal eCommerce”, PT.
Elex Media Komputindo, Jakarta.
Asing-Cashman, Joyce Georgina; Obit, Joe Henry; Bolongkikit, Jetol dan
Geoffrey Harvey Tanakinjal (2004), “An Exploratory Research of the Usage Level of E-commerce among Small and Medium Enterprises (SMEs) in the West Coast of Sabah, Malaysia”, http://www.handels.gu.se/ifsam/Streams/etmisy/175final.pdf.
Titof,Peningkatan Peran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam
Pengelolaan Kawasan Industri Dan Logistik
Cronin, Mary. Global Advantage on the Internet. New York: Van Nostrand
Reinhold. 1996
Grow, Kathleen. “Risk vs. Opportunity.” Computerworld. 1997.
O’Brien, James A. Management Information System: Managing
Information Technology in the Internetworhed Enterprise, Fourth Edition, United States: Irwin Mc.Braw-Hill. 1999.
Loudon, David L. dan Della-Bitta, Albert J., Consumer Behavior: Concept
And Applications , The United State of America: McGraw Hill Inc, 1984.
Schiffman, Leon G dan Kanuk, Leslie Lazar, Consumer Behavior, New
Jersey: Prentice Hall, 1994.
Sulaiman, Ainin; Mohezar, Suhana; dan Rasheed, Ahmad “A Trust Model for
E-Commerce in Pakistan: An Empirical Research”, Asian Journal of Information Technology, 2007.
Sulistyaningtyas,2012,Perubahan Cara Pandang Dan Sikap Masyarakat Kota
Bandung Akibat Pengaruh Gaya Hidup Digital
 


1 komentar: